Subscribe to our RSS Feeds

Maw tahu sapa yang punya ? chat aja..

/

06 Mei 2009 Persebaya VS Gresiik United

0 Comments »
Ngamuk, Pecahi Kaca Toko, dan Jarah Isinya 
Kekalahan Persebaya Surabaya dari Gresik United (GU) berdampak ke luar lapangan. Bonekmania -sebutan suporter Persebaya- mengamuk di Kota Pudak. Mereka memecahi kaca toko, konter seluler, apotek, rumah, dan diler mobil. Isi sebagian toko dan apotek yang kacanya pecah dijarah. 

Ratusan pot bunga yang dipajang di median jalan sepanjang Jl dr Wahidin Sudirohusodo, RA Kartini, dan Veteran hancur berantakan karena dipecahi para suporter tersebut. Mereka menebar teror di sepanjang jalan yang dilewatinya di Gresik. 

Insiden yang membuat kondisi Gresik mencekam itu terjadi sekitar pukul 18.30 dan berlangsung begitu cepat, tidak lebih dari 30 menit. Akan tetapi, akibatnya sangat fatal. 

Tindakan para Bonekmania tersebut membuat polisi berencana melarang Persebaya tampil di Gresik. Selain itu, polisi berhasil menangkap empat bonek yang diduga menjarah Bevi Factory Outlet di Jl RA Kartini 154, Gresik. Empat bonek yang kini diproses di Polsek Kebomas tersebut, antara lain, adalah Wely Sudarta, 19, warga Sidotopo, Surabaya; dan Hadi Siswanto, 20, warga Sidotopo Kidul, Surabaya.

Kerugian materi akibat ulah brutal suporter yang menjurus tindak kriminal itu belum diketahui secara pasti. Sebab, sejumlah korban pemilik toko, warung, apotek, dan konter seluler belum melapor secara resmi ke polisi. 

Berdasar pantauan Jawa Pos di sepanjang Jl dr Wahidin Sudirohusodo hingga Jl Veteran, sekitar 5 kilometer, terdapat 16 warung kopi, 3 apotek, dua showroom mobil, 4 rumah makan Padang, dan 3 konter seluler yang kacanya berantakan. Kemudian, satu factory outlet di Jl RA Kartini 154 juga rusak. 

Kerugian terparah diduga dialami pemilik Bevi Factory Outlet. Sebab, seluruh pakaian yang dipajang di dalam outlet tersebut dijarah para Bonekmania. "Ratusan kaus dan baju diambil. Mereka datang, memecahi kaca, dan mengambil semua yang dilihatnya," kata Suprianto, penanggung jawab Bevi. Sejumlah penjaga lari tunggang langgang. "Sebagian masih shock melihat kebrutalan bonek tersebut," lanjutnya. "Hitungan sementara, kerugian kami Rp 10 jutaan." 

Nasib hampir sama dialami Gatot Suwardoyo. Pemilik konter seluler di Jl RA Kartini 192 itu harus meratapi nasib. Sebab, seluruh isi konter dan voucher miliknya diembat penjarah. "Mereka menarik etalase kaca, lalu memecahi di tengah jalan. Isinya diambil semua," ungkap suami Hartini tersebut. "Saya ini salah apa? Usaha baru berjalan, dirusak penjahat-penjahat itu," kecam Hartini sambil menitikkan air mata. 

Apotek pun tak luput dari aksi Bonekmania. Di Apotek Kebomas, Jl dr Wahidin Sudirohosudo, suporter menjarah. "Obat-obatan yang ditaruh di etalase semuanya dibawa kabur," jelas Siti Ismani, penjaga apotek tersebut. 

Nasib lebih baik dialami Kaslan. Isi toko pracangan milik pria berusia 54 tahun itu tidak sampai dijarah. "Sebenarnya, mereka mau turun, tapi entah mengapa balik lagi," papar Kaslan di tokonya di Jl RA Kartini 192. Namun, kaca toko ukuran 3 x 2 meter hancur berantakan setelah dihantam empat batu seukuran batu bata. 

Kondisi yang mirip dialami Yunita, kasir Mie 55, tetangga Kaslan. "Saat kejadian itu, rumah makan kami sedang tutup," ucapnya ketika ditemui di Mapolsek Kebomas tadi malam. 

Para suporter Persebaya tidak hanya merusak dan menjarah isinya. Mereka juga melakukan penganiayaan terhadap masyarakat Gresik dan aparat kepolisian. Hermansyah, 24, warga Desa Putat, Kecamatan Kebomas, babak belur dihajar Bonekmania. 

Saat itu pukul 18.30, dia mengendarai sepeda motor Suzuki Smash nopol W 6024 C hendak pulang. "Saya berpapasan dengan gerombolan suporter itu. Mereka langsung menghajar dan merusak motor saya. Mereka seperti orang kesetanan," tandas Hermansyah saat ditemui di Mapolsek Kebomas. Pipi kanan Hermansyah berdarah serta bibirnya jontor karena dibogem para suporter. 

Kapolres Gresik AKBP M. Iqbal mengatakan, untuk pertandingan GU versus Persebaya, pihaknya mengerahkan 1.300 personel dari delapan satuan setingkat kompi. Personel tersebut berasal dari Polres Gresik dan Polda Jatim serta dibantu TNI dan satpol PP masing-masing satu peleton. 

"Kami berhasil mengamankan kondisi di dalam lapangan meski ada dua anggota saya yang mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu bonek," ungkapnya di sela memimpin pengamanan di Jl RA Kartini.

Melihat ulah suporter yang brutal itu, mantan Kasatlantas Polwiltabes Surabaya tersebut akan meminta pertanggungjawaban koordinator lapangan (korlap) suporter Persebaya. "Mereka mestinya harus turut bertanggung jawab dalam peristiwa ini," tegas. Iqbal. 

Apakah polisi selanjutnya akan melarang Persebaya main di Gresik? "Melihat fakta-fakta yang terjadi, kami akan pertimbangkan larangan bagi Persebaya untuk main di Gresik," ujarnya. 

Dampak panasnya situasi sesudah laga, seorang wartawan Surabaya Fatkhul Alamy menjadi korban. Saat melintas di Jl RA Kartini, dia sempat terserempet dan bersitegang dengan sejumlah suporter Persebaya. Akibatnya, dia dipukuli massa.

Untung, di antara rombongan massa itu, ada yang berupaya melerai setelah Fatkhul mengaku bahwa dirinya wartawan yang baru pulang dari liputan di Stadion Petrokimia Gresik. Akibat pemukulan tersebut, Fatkhul dirawat di rumah sakit karena terluka sepanjang 3 sentimeter di bawah bibir. (yad/uan/ham/diq)
14.59.00

0 Responses to "06 Mei 2009 Persebaya VS Gresiik United"

Posting Komentar

My Recent Comment

iroel.web.id

......